PACITAN,wartakita.co– Hari Air Sedunia tahun ini mengangkat tema mempercepat perubahan untuk mengatasi krisis air dan sanitasi. Demi mewujudkan hal itu, Sukatno, mantan konsultan sanitasi berbasis masyarakat di Pacitan menawarkan beberapa pilihan yang bisa dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat.
“Marilah kita hemat air dan mengelola air dengan baik. Peduli air dengan jalan melindungi Vegetasi yang ada di wilayah penopang ketersediaan air tawar tercukupi agar desakan air laut tidak masuk ke daratan Kota Pacitan dengan jalan memelihara Tanaman keras di seputaran wilayah penyangga air,” kata Katno.
“Utamanya Sedeng, Sidoarjo Bangunsari, Semanten, Sambong, Ponggok, Banjarsari Purworejo, Mentoro, Kayen, Karangnongko dan Plumbungan sebagai wilayah penyangga air,” imbuhnya
Cara kedua menurut Katno, wilayah hijau Pacitan tidak boleh kurang dari 30%. Kemudian Pengelolaan Air limbah rumah tangga tidak langsung dibuang ke selokan tapi di Resapkan di pekarangan.
“Peresapan air hujan dibesarkan ke tanah dengan jalan peresapan pekarangan dan tidak langsung disalurkan ke saluran atau drainase. Terakhir, Pemda harus Ketat memberikan ijin eksploitasi Air tanah daratan, terutama di daratan kota Pacitan,” jelas Katno.
Apabila hal tersebut diterapkan dengan baik, Katno percaya permasalahan krisis air dan sanitasi bisa teratasi. Dibutuhkan komitmen kuat semua pihak untuk menjaga ketersediaan air serta mengatasi permasalahannya.
