Pendidikan Gratis Hanya Jadi Angan Bagi Warga Pacitan

Momen para pejabat Dinas Pendidikan Pacitan apel pagi. (Foto/istimewa/Dinas Pendidikan Pacitan).

PACITAN,wartakita.co- Biaya pendidikan yang mahal sebenarnya bukan hal baru lagi. Keluhan tentang biaya pendidikan yang terbilang tinggi hampir merata di seluruh pelosok negeri.

Pun demikian di Kabupaten Pacitan. Belakangan ini muncul protes orang tua wali murid sekolah setingkat SMP sederajat. Protes disuarakan menyusul rencana biaya yang harus dikeluarkan siswa dianggap memberatkan.

“Biaya yang direncanakan memberatkan kami,” ucap Budi, seorang wali murid SMP di Pacitan.

Baca juga : Polemik Sumbangan Sekolah, Dinas Pendidikan Pacitan Bisa Apa?

Nilai yang dipatok pihak sekolah sendiri berkisar Rp 1,9 juta untuk kelas VII. Kemudian Rp 1,8 juta bagi kelas VIII dan Rp 1,7 juta untuk kelas IX. Dana sebesar itu sedianya digunakan untuk pengembangan dan prestasi peserta didik.

Pembiayaan pendidikan itu dinilai sebagian pihak sebagai sesuatu yang wajar. Terlebih, tujuannya untuk mengangkat prestasi anak-anak sekolah. Tanpa dukungan dana sumbangan pendidikan dari orang tua wali murid maka pendidikan berkualitas dan berprestasi disebut sulit tercapai.

“Selama untuk pengembangan prestasi siswa, biaya yang direncanakan pihak sekolah tersebut masih dalam batas kewajaran,” kata Mulyadi, seorang pendidik perguruan tinggi di Pacitan.

Baca juga : Orang Tua Wali Murid Protes Besaran Sumbangan Pendidikan Sekolah Favorit di Pacitan

Kewajaran penarikan sumbangan oleh komite sekolah jadi penegasan bahwa pendidikan gratis masih sebatas angan belaka. Penyediaan anggaran minimal 20 persen dari APBN nyatanya belum mampu menghadirkan pendidikan murah, berkualitas dan berprestasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *