PACITAN,wartakita.co- Harapan masyarakat Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, untuk keluar dari masalah kekurangan air tampaknya akan terwujud. Ini menyusul realisasinya fasilitas konservasi air berupa Embung Tremas.

Embung berkapasitas 38 ribu liter air itu diresmikan Indrata Nur Bayuaji pada Rabu (3/9).  Embung di atas Bukit Pageran diproyeksikan sebagai solusi menghadapi kelangkaan air sekaligus memperkuat sektor pertanian warga.

“Kawasan Tremas ini memang membutuhkan ketercukupan air, dengan adanya embung ini Insya Allah kebutuhan air untuk tanaman akan lebih tercukupi,” ujar Bupati Indrata.

Pembangunan Embung Tremas merupakan hasil kerja sama Yayasan Obor Tani dan dukungan CSR Coca-Cola Foundation. Kawasan embung juga diarahkan menjadi destinasi ekowisata yang diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Selain infrastruktur air, masyarakat Tremas juga mendapat program pengelolaan sampah organik. Melalui teknologi sederhana, sampah rumah tangga diolah menjadi pakan ternak dan pupuk organik, hasil kolaborasi Coca-Cola Foundation Indonesia dan Yayasan BenihBaik.com.

“Semoga Desa Tremas bisa menjadi inspirasi bagi desa lain. Tinggal bagaimana masyarakat mampu mengembangkan dan memanfaatkannya,” kata Andi F. Noya, founder BenihBaik.com.

Peresmian embung turut dihadiri Wakil Bupati Pacitan Gagarin Sumrambah, Kapolres Pacitan AKBP Ayup Diponegoro, KH Luqman Haris Dimyati, perwakilan Coca-Cola Foundation, Yayasan Obor Tani, serta masyarakat sekitar.

Camat Arjosari, Didik Darmawan, menilai kehadiran embung tersebut bukan hanya menjawab kebutuhan air masyarakat. Ia berharap keberadaan embung sekaligus mampu membuka peluang pariwisata baru yang terintegrasi dengan pondok pesantren Tremas.

“Embung Tremas ini tidak hanya bermanfaat untuk ketersediaan air, tetapi juga bisa menjadi tujuan ekowisata. Harapan kami, wisatawan yang datang ke sini akan berdampak pada perekonomian warga dan bisa menjadi paket wisata religi saat berkunjung ke Ponpes Tremas,” ungkap Didik.