PACITAN,wartakita.co- Kekeringan setiap tahun masih menjadi masalah klasik bagi masyarakat, terutama yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Minimnya pasokan air tidak hanya berdampak pada kebutuhan sehari-hari warga, tetapi juga mengancam keberlangsungan usaha tani, termasuk tembakau yang menjadi salah satu komoditas andalan di Pacitan.
Untuk menjawab persoalan ini, Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian meluncurkan program pembangunan irigasi perpompaan di Kecamatan Punung. Program yang lebih dikenal sumur bor itu direalisasikan di Desa Punung dan Mendolo Kidul.
Program ini difokuskan untuk mendukung keberlanjutan pertanian tembakau yang selama ini sangat rentan terhadap dampak kekeringan. Camat Punung, Pudji Haryono, mengungkapkan bahwa pembangunan sumur bor ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam memberikan solusi bagi petani tembakau.
“Dengan adanya sumur bor dan pompa air, petani tembakau bisa tetap menanam meski musim kemarau. Puluhan hektare lahan kini bisa teraliri air, sehingga kualitas tembakau tetap terjaga,” jelasnya.
Baca juga : Perbaikan Jalan Sentuh Ruas Sudimoro-Karangmulyo
Program tersebut dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 dengan masing-masing pekerjaan menelan biaya ratusan juta rupiah. Dampak pembangunan sumur bor, petani yang sebelumnya kesulitan mendapatkan air kini bisa mengandalkan pompa dari sumur bor untuk menyiram lahan tembakaunya.
“Selain itu, kualitas panen tembakau diharapkan lebih baik dan bernilai jual tinggi, sehingga secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani,” tambahnya
Menurut Pudji Masyarakat setempat menyambut baik program ini. Mereka menilai langkah pemerintah sudah tepat, mengingat sumber air utama di wilayah Punung menipis dari tahun ke tahun. Dengan adanya program ini, pemerintah berharap ancaman kekeringan terhadap sektor pertanian tembakau bisa dikurangi secara bertahap.
Lebih dari itu, program ini juga menjadi upaya jangka panjang untuk memastikan ketersediaan air pertanian, meningkatkan produktivitas lahan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. (red/adv).