PACITAN,wartakita.co – Kabar baik bagi kesehatan di Kabupaten Pacitan. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi di Pacitan menunjukkan tren penurunan.
Merujuk pada data hasil audit maternal perinatal survailans respon (AMPSR) angka kematian ibu di tahun 2024 tercatat ada 2. Menurun dibanding tahun 2023 sebanyak 6.
Kemudian angka kematian bayi 47 di tahun 2024 turun dari 55 pada tahun 2023.
“Angka kematian bayi paling banyak disebabkan okeh asfeksia atau gagal nafas sedangkan kematian ibu paling banyak disebabkan perdarahan,” kata Daru Mustikoaji, Kepala Dinas Kesehatan Pacitan.
Baca juga : Hari Anti Korupsi Sedunia, Pemkab Pacitan Beri Penghargaan 12 Desa Antikorupsi
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menekankan pentingnya penurunan angka kematian Ibu dan Bayi. Dia pun mendorong agar angka tersebut ditekan hingga titik nol (zero) kasus.
Menurut Bupati, target bisa tercapai jika seluruh komponen yang terlibat bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik. Terlebih forum Penakib terdiri dari berbagai unsur. Mulai dari unsur kesehatan, pemkab, TNI, Polri hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Dengan penanganan yang baik harapan hidup masyarakat khususnya ibu dan bayi di Pacitan diharapkan akan semakin baik.
“Anggota Penakib adalah lintas sektor, seandainya bisa berbagi peran maka target itu akan bisa dicapai,” kata Bupati Aji pada Forum Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Penakib) Pacitan pada Rabu (11/12).
Peran semua pihak diharapkan dapat mewujudkan Pacitan zero kasus AKB dan AKI dimasa depan.