Prihatin Dugaan Pelecehan di Sekolah Favorit Pacitan, FORHATI Minta Pihak Berwenang Bertindak

Sittah AAQ, Koordinator Presidium FORHATI Daerah Pacitan. (Foto/Istimewa).

PACITAN,wartakita.co- Polemik SMPN 1 Pacitan menuai perhatian banyak kalangan. Terbaru, Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) Daerah Pacitan menyuarakan keprihatinannya atas dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah ternama tersebut.

FORHATI juga mendorong pihak-pihak terkait segera membuat langkah-langkah konkret demi keadilan, perlindungan, dan pencegahan kasus serupa di masa depan.

“Pertama, menyerukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan untuk memastikan perlindungan menyeluruh terhadap anak, baik yang diduga menjadi korban pelecehan seksual maupun anak-anak lain di lingkungan pendidikan,” kata Sittah AAQ, Koordinator Presidium FORHATI Pacitan melalui keterangan tertulis Selasa (23/9).

Perlindungan yang diberikan harus mencakup aspek fisik, psikologis, dan sosial, termasuk jaminan keamanan bagi anak-anak yang telah berani bersuara melaporkan kejadian yang mereka alami, dengar atau saksikan.

FORHATI juga mendorong evaluasi menyeluruh terhadap sistem perlindungan anak di lingkungan pendidikan, khususnya di SMPN 1 Pacitan. Evaluasi ini harus mencakup mekanisme pencegahan, pelaporan, dan penanganan kasus pelecehan seksual.

“Perlu dibentuk tim monitoring independen yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan implementasi kebijakan perlindungan anak berjalan efektif,” tegas eks komisioner KPU Pacitan tersebut.

Baca juga : Laga Perdana Piala Kemerdekaan Pacitan 2025, Arjosari Menang Besar Atas Bandar

Tak kalah penting, FORHATI meminta  Pemkab untuk menyediakan layanan pemulihan psikologis bagi korban dan keluarganya, termasuk konseling berkelanjutan dan pendampingan oleh tenaga profesional.

“Kami mendorong Pemerintah Daerah untuk mengintensifkan program pendidikan dan sosialisasi tentang pencegahan pelecehan seksual di kalangan siswa, guru, dan orang tua,” jelas Sittah.

FORHATI juga mendesak pihak berwenang menangani kasus ini dengan profesional, cepat, transparan dan mengutamakan kepentingan serta perlindungan korban maupun pelapor.

“Selama proses penanganan kasus oleh pihak berwenang, kami meminta agar pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini untuk sementara waktu ditugaskan di tempat yang tidak berhubungan langsung dengan peserta didik. Langkah ini penting untuk menjaga keamanan anak-anak dan mencegah potensi trauma lebih lanjut,” tandasnya.

Diketahui, polemik SMPN 1 Pacitan jadi perbincangan publik menyusul drama perpisahan seorang guru yang dilaporkan wali murid atas dugaan pelecehan seksual. Kini, publik menunggu tindakan cepat dan tepat agar kegaduahan tidak semakin meluas.

Pun, semua pihak juga diharapkan memberikan ruang aman dan nyaman, baik bagi siswa maupun tenaga pendidik, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal tanpa tekanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *