PACITAN,wartakita.co- Inovasi pertanian sistem hidroponik di Desa Nglaran, Kecamatan Tulakan mencuri perhatian masyarakat luas. Banyak wisatawan lokal berkunjung ke tempat budidaya seluasa lebih dari satu hektar tersebut.
Diantaranya, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah 04 Gembuk, Kecamatan Kebonagung berkunjung langsung ke lokasi untuk belajar tentang sistem pertanian tanpa tanah.
“Kami sengaja mengajak anak-anak mengenal pertanian sejak dini, supaya mereka tidak canggung dengan dunia pertanian. Selain pertanian tradisional, ada juga pertanian modern yang bisa menghasilkan,” ujar Yusuf Wibisana, Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah 04 Gembuk, saat mendampingi kegiatan belajar luar kelas.
Selama lebih dari satu jam, para siswa diajak berkeliling kebun dan mendapatkan penjelasan langsung tentang teknik hidroponik buah melon dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique). Sebagian besar dari mereka baru mengetahui bahwa hidroponik tidak hanya bisa diterapkan pada sayuran, tetapi juga pada buah-buahan seperti melon.
Selain menambah pengetahuan, suasana kebun yang dipenuhi tanaman melon dengan bunga-bunga yang sedang bermekaran juga menjadi momen berharga bagi para siswa untuk berswafoto. Wajah-wajah ceria mereka terlihat menikmati pengalaman belajar langsung di lapangan.
Pertanian hidroponik milik Sutarno (51) dan Titin Ekawati (47), warga Dusun Bongkot, ini bisa jadi contoh bagi masyarakat lain di Pacitan. Rencananya pada periode tanam berikutnya, ia akan membatasi kunjungan agar kebun tetap steril selama masa pertumbuhan tanaman.
“Kalau tanam periode kedua nanti, kami akan batasi kunjungan warga ke area budidaya, karena pada fase pertumbuhan harus benar-benar steril. Kalau yang sekarang ini karena antusiasme masyarakat terlalu tinggi, jadi kami tidak bisa menolak,” jelasnya.
Pemerintah Kecamatan Tulakan memberi apresiasi atas terobosan yang dilakukan warga Nglaran di bidang pertanian.
“Pertanian melon hidroponik di Desa Nglaran sangat pantas diapresiasi dan diharapkan bisa menginspirasi masyarakat luas untuk pengembangan hidroponik jenis tanaman yang berbeda,” kata Djoko Harijanto, Camat Tulakan. (red/adv).
