55 Ekor Sapi Peternak Pacitan Terpapar LSD

Antisipasi penyakit LSD, peternak makim rajin merawat sapi. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita.co- Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar pada kulit hewan ternak sapi di Kabupaten Pacitan terus meningkat.

Sejak terkonfirmasi positif tanggal 24 Januari lalu jumlah kasus LSD di Pacitan terus bertambah menjadi total 55 kasus. Dari jumlah itu 50 sapi masih sakit, 3 sembuh, dan 2 dipotong paksa atau bersyarat.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kus Handoko mengatakan jika penyakit LSD menyebar melalui media perantara seperti nyamuk, lalat penghisap darah maupun caplak.

“Kita perlu berantas vektor (perantara) juga selain disinfeksi yaitu insektisida yang aman untuk hewan ternak agar lebih optimal”, Ujar Kus pada awak media Selasa (28/2) kemarin.

Lebih lanjut ia mengatakan jika LSD menular melalui kontak langsung. Meski penularannya tidak secepat PMK, tetapi tingkat kematian penyakit LSD cukup tinggi yaitu 10%.

“Meskipun menularnya cepat PMK karena lewat udara bisa, tetapi LSD ini lebih mematikan karena sembuhnya lebih lama dan meninggalkan bekas pada kulit,” jelas Kus.

Penyakit LSD sendiri ditandai dengan munculnya cacar pada kulit hewan ternak yang meninggalkan bekas luka meskipun telah sembuh total. Akibatnya, harga jual sapi bisa menurun dengan adanya bekas luka ini.

Saat ini DKPP akan lakukan disinfeksi di kandang hewan ternak sekaligus membasmi hewan perantara penularan penyakit dengan insektisida yang aman bagi hewan ternak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *