Pemerhati Voli : Panitia Tak Bisa Disalahkan, Sebut Rivan Nurmulki Dikonfirmasi Hadir di Final Soedirman Cup 2025

Altop Hasyim, seorang pemerhati voli Pacitan. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita.co- Sebuah fakta baru terungkap dari kericuhan Turnamen Soedirman Cup 2025 di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Pacitan, pada Sabtu (6/9) lalu. Sebelum laga puncak berlangsung, panitia disebut berkomunikasi intens dengan pihak klub, terkait kehadiran Rivan Nurmulki dan pemain lainnya.

Panitia penyelenggara turnamen juga dinilai melaksanakan tahapan-tahapan sebagaimana mestinya. Termasuk, memastikan daftar para pemain yang akan ikut bertanding di partai final sarat gengsi.

“Benar kami sudah konfirmasi ke panitia, bahwa hasil dari komunikasi melalui pesan singkat pagi dan siang hari, pihak klub menyatakan kehadiran pemain bintang (Rivan),” kata Altop Hasyim, seorang pemerhati voli saat dihubungi pada Jumat (12/9).

Dari hasil konfirmasi pula, lanjut Altop, diketahui bahwa Rivan sebenarnya punya jadwal pertandingan lain di Purwakarta pada hari yang sama. Namun, pihak klub memberi garansi tegas, Rivan bertolak ke Nawangan selesai dari bermain di Purwakarta.

“Ya itu fakta yang kami ketahui memang demikian adanya. Selesai Purwakarta langsung Nawangan, itu bunyi pesan yang diterima panitia dari pihak klub,” jelas pria asli Arjosari tersebut.

Dari peristiwa kericuhan yang terjadi, dia meyakini panitia tak bisa disalahkan begitu saja. Selain mengkonfirmasi daftar pemain, panitia juga jadi pihak yang dirugikan atas insiden yang tak diinginkan tersebut.

“Bahwa sampai malam hari pemain yang ditunggu tidak datang, tentu panitia tidak bisa disalahkan. Sebab, mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menarik ataupun mencabut pamflet promosi yang beredar luas,” tandasnya.

Altop mengajak seluruh masyarakat pecinta bola voli menjadikan peristiwa Soedirman Cup 2025 ini sebagai pembelajaran bersama. Kompetisi sebagai tempat mencari talenta berbakat perlu support semua pihak. Di sisi lain aksi anarkis dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan.

“Mari bersama-sama intropeksi serta mendukung semua event voli sebagai sarana mengasah potensi atlet meraih prestasi. Dan terpenting jangan anarkis, apapun bentuknya itu justru lebih merugikan bagi dunia olahraga voli serta citra daerah,”pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *